Apr 18, 2011

TAHUKAH ANDA.

Mengapa terdapat urat yang menyalurkan darah di tubuh kita berwarna biru?

Jantung kita selalunya mengepam darah ke seluruh tubuh. Sel darah merah membawa oksigen daripada paru-paru ke seluruh sel lain di dalam badan kita.

Oksigen menjadikan sel darah merah kelihatan berwarna merah terang.
Kenapa Urat Biru?

Apabila sel-sel berkenaan selesai menyalurkan oksigen, sel darah merah akan kelihatan biru tua atau ungu.

Terdapat dua jenis urat darah. Arteri merupakan urat darah yang membawa darah berwarna merah terang yang kaya dengan oksigen keluar daripada jantung manakala urat pula menyalurkan semula darah berwarna biru tua yang tidak mempunyai oksigen ke jantung dan paru-paru.

Arteri terletak jauh di dalam badan kita tetapi urat terletak dekat dengan kulit kita.

Jadi urat darah yang berwarna biru itu adalah urat yang membawa darah balik ke jantung dan paru-paru untuk dipamkan dengan oksigen.



Kanser Usus


KANSER kolorektal yang juga dikenali sebagai kanser usus adalah penyakit kanser yang utama bagi orang lelaki dan ketiga paling banyak menyerang kaum wanita di negara ini.Stastistik menunjukkan masyarakat cina merupakan golongan yang terbesar yang menghidap masalah ini


Setiap tahun di seluruh dunia, 655,000 kematian dilaporkan akibat kanser ini. Kanser usus menjadi kes kanser ketiga yang paling utama dan penyebab kematian kedua di Barat.Di Asia, terutama di Jepun dan Singapura, jumlah kes kanser semakin meningkat dalam tempoh sedekad lalu.


Kanser usus juga telah mengambil alih kanser paru-paru sebagai kanser utama yang menyerang lelaki.
"Dahulu, kanser usus bukanlah sesuatu yang biasa di Jepun, Singapura atau negara Asia yang lain. Satu teori yang dikaitkan adalah diet mereka kini bertukar mengikut diet Barat."Mereka kurang makan makanan yang berserat, minum banyak alkohol dan daging.


"Saya tak mengatakan daging faktor penyebab kanser. Tetapi tabiat pemakanan boleh jadi satu faktor. Diet memainkan peranan utama. Ini mungkin boleh menjelaskan kenapa insiden kanser kolon semakin meningkat di Malaysia, Singapura dan Jepun," menurut Presiden Persatuan Onkologi Malaysia, Datuk Dr. Mohamed Ibrahim Abdul Wahid.


GAMBARAJAH menunjukkan tahap serangan kanser kolorektal yang menyerang usus.

JANGAN ambil mudah jika pernah berdepan situasi ini darah keluar dari dubur ketika buang air besar.Sama ada darah itu berwarna merah atau hitam dan bercampur najis, atau semata-mata darah yang keluar dari dubur, ia petanda utama seseorang itu berisiko menghidap kanser usus besar.

Lebih membimbangkan jika petanda itu turut disertai perubahan tabiat ke tandas daripada sehari kepada tiga hingga empat kali sehari dan berasa tidak selesa.Seperti dipaparkan dalam rancangan Medik TV, tiada jalan pintas untuk bebas daripada belenggu petanda seperti itu, melainkan membuat pemeriksaan doktor dan menjalani pembedahan.Jika terus alpa, natijahnya ia berisiko untuk berlarutan ke tahap ketiga sehingga ke tahap terakhir yang memerlukan rawatan kemoterapi atau berdepan risiko sukar disembuhkan.

Pakar Bedah Am Hospital Pakar Johor, Johor Bahru, Dr Ballan Kannan, berkata kebanyakan kanser usus besar berlaku di bahagian rectum dan sigmoid colon.Katanya, berdasarkan pengalamannya, dua daripada setiap tiga kes membabitkan bahagian berkenaan.“Selebihnya boleh berlaku di mana-mana tempat sepanjang usus besar, terutama di bahagian cecum dan tranverse colon,” katanya yang berpengalaman 10 tahun dalam bidang pembedahan, terutama membabitkan kanser usus besar.

Ballan berkata, faktor usia, cara pemakanan tidak betul, keturunan dan ketumbuhan polip (sejenis ketumbuhan yang tumbuh pada dinding usus besar) yang berubah menjadi kanser adalah penyumbang kepada penyakit kanser usus besar.Katanya, penyakit ini lazimnya menyerang mereka yang berusia 50 tahun ke atas, berbangsa Cina dan mempunyai latar belakang keluarga yang pernah menghidap kanser


Pencarian Planet Mirip Bumi

NASA(national aeronautics and space administration) kini sedang mempersiapkan peluncuran pesawat antariksa Kepler, dengan teleskop antariksa baru yang untuk pertama kalinya akan mampu mendeteksi berbagai planet seperti Bumi di luar tata surya.

Kepler dijadwalkan akan diluncurkan dengan roket Delta II dari Pangkalan AU Tanjung Canaveral, di Florida, pada 5 Meret pukul 10:48 waktu setempat atau 6 Maret pukul 10:48 WIB.

Misi tersebut merupakan misi pertama Badan Antariksa dan Aeronautika (NASA) AS dalam pencarian planet-planet yang mengorbit berbagai matahari sama seperti matahari kita, pada jarak dan temperatur yang tepat sehingga memungkinkan adanya air yang mendukung kehidupan.

"Kepler akan merintis jalan menuju tapal batas tak dikenal pada galaksi kita, Bima Sakti, dan berbagai penemuannya boleh jadi akan mengubah secara mendasar pandangan manusia atas galaksi tersebut," kata direktur astrofisika pada badan antariksa itu di kantor pusatnya Washington, Jon Morse, dalam jumpa persnya, seperti dilaporkan AFP, Rabu (4/3).

"Sensus keplanetan Kepler akan menjadi penting sekali bagi pemahaman banyaknya planet seperti Bumi pada galaksi kita dan perencanaan misi-misi yang akan mendeteksi secara langsung dan mengenali ciri-ciri dunia-dunia seperti ini di sekitar bintang-bintang di dekatnya," imbuhnya.

Dilengkapi dengan kamera terbesar yang pernah diluncurkan ke antariksa, yang dikenal sebagai charged couple devices (CCD) 95 megapiksel, teleskop Kepler mampu mendeteksi bintang-bintang yang berkedip secara berkala akibat tertutup planet-planet saat benda langit itu melintas di dekat bintang-bintang tersebut.

Dengan biaya hampir 600 juta dollar AS, misi Kepler akan berlangsung selama tiga tahun dan meneliti lebih dari 100.000 bintang seperti matahari di kawasan konstelasi Angsa dan Lira di galaksi Bima Sakti.

Tak terlalu panas dan juga dingin

Menurut William Borucki, penyelidik utama Kepler yang berkedudukan di Pusat Riset Ames, NASA, di California, proyek itu akan menemukan tempat-tempat dengan kondisi sempurna untuk mendukung kehidupan. "Apa yang menarik perhatian dalam penemuan kami adalah planet-planet itu tak terlalu panas dan tak terlalu dingin. Suhunya cukup memadai," katanya. "Kami akan mencari planet-planet dengan suhu yang betul-betul memadai bagi adanya air cair di permukaan planet."

Teleskop itu, yang siap memelototi sebuah tempat di langit dalam seluruh misinya, mampu melihat bintang-bintang yang kedipannya dipengaruhi planet-planet.

"Planet-planet seperti Bumi di kawasan yang dapat dihuni secara teoritis akan memerlukan waktu setahun untuk mengorbit. Jadi, rentang kehidupan tiga tahun Kepler akan memungkinkan proyek itu untuk memastikan kehadiran sebuah planet dengan mengamati dampaknya yang tak kentara atas bintang-bintang yang diedarinya," kata NASA dalam sebuah pernyataannya.

"Jika kami menemukan banyak planet, ia tentu saja mengandung arti bahwa kehidupan boleh jadi sesuatu yang lazim di seluruh galaksi kita, dan ada peluang bagi kehidupan untuk memiliki tempat berkembang," kata Boeucki.

"Jika planet tak ditemukan atau hanya sedikit ditemukan, itu boleh jadi menegaskan bahwa planet-planet yang dapat didiami seperti Bumi sangat jarang dan Bumi kemungkinan satu-satunya pos terdepan bagi kehidupan," katanya

No comments:

Post a Comment